- Perkembangan masyarakat Mesopotamia Kuno
-
Perkembangan masyarakat Mesopotamia Kuno
Daerah
lembah sungai Eufrat dan Tigris lebih dikenal dengan sebutan daerah
Mesopotamia. Daerah itu sekarang terletak di daerah Irak. Mesopotamia berarti
daerah yang terletak diantara dua aliran sungai, yaitu sungai Eufrat dan sungai
Tigris.
Daerah-daerah
yang terletak disepanjang aliran sungai Eufrat dan Tigris itu merupakan
daerah-daerah yang subur. Diluar daerah subur itu terbentang daerah-daerah
gurun, antara lain Gurun Hamad dan Gurun Nafud. Disebelah Timur aliran sungai
tersebut pegunungan Elbrus dan pegunungan Kurdistan.
Daerah-daerah
disekitar daerah Mesopotamia didiami oleh bangsa-bangsa yang termasuk rumpun
bangsa Semit. Kehidupannya bersifat semi nomadik. Mereka hidup berternak dan
berdagang, namun setelah mendapat tanah-tanah yang subur, mereka mulai hidup
dari hasil pertanian. Daerah Mesopotamia memiliki potensi yang sangat besar
dalam dunia perdagangan. Para pedagang dapat melakukan aktifitas perdagangannya
melalui sungai Eufrat dan Tigris.
Kira-kira
tahun 3000 SM, daerah Mesopotamia didiami oleh bangsa Sumeria. Orang-orang
Mesopotamia lebih banyak tinggal pada kota-kota besar dan juga pada ibu kotanya
yang pertama Uruk (Ur). Kota-kota bangsa sumeria menyerupai kota-kota kuno di
India seperti Mohenjo Daro dan Harappa.
Pada
musim hujan, di Mesopotamia terjadi air bah dari kedua sungai itu. Air
menggenangi daerah-daerah disepanjang aliran sungai dan setelah surut
meninggalkan lapisan lumpur yang amat subur. Di daerah-daerah itulah masyarakat
hidup bercocok tanam.
Salah
satu masalah utama bagi kerajaan-kerajaan yang menguasai Mesopotamia adalah
bagaimana memanfaatkan banjir untuk pertanian. Caranya ialah membuat system
pengairan yang baik. Bendungan dibangun dan telaga buatan digali untuk
menyalurkan dan menyimpan air yang berlebihan dimasa banjir.[1]
Sejak
didiami oleh bangsa Sumeria, peradaban Mesopotamia telah memperlihatkan
keunggulan di ilmu pengetahuan dan teknologi. Keunggulan tersebut nampak dalam
bidang arsitektur, orang sumeria membangun kotanya menurut tata aturan kota
yang terancana. Bangunan umumnya terbuat dari batu bata dan tanah liat.
Setiapbangunan didirikan menurut model yang dinamakan ziggurat. Kemampuan
mengolah logam, mereka membuat cermin, tongkat-tongkat, kampak dan perlengkapan
senjata lainnya. Mereka juga sudah pandai membuat pakaian lenan, perkakas dari
tembikar dan tembaga serta perhiasan dari emas. Bidang ilmu pengetahuan
Ashurbanipal, pemimpin Assyria, membangun perpustakan tertua didunia, taman
gantung dibangun oleh bangsa Khaldea semasa kerajaan babylonia.
Orang-orang
sumeria sudah mengenal abjad yang berupa huruf paku . huruf-huruf paku itu
antara lain ditemukan pada sebuah prasasti yang berisi tentang hokum dan undang-undang
yang berlaku untuk mengatur kerajaan. Undang-undang dan peraturan-peraturan
hukum itu disebut dengan Undang-undang Hammurabi.
Orang-orang
sumeria juga sudah mengenal system penanggalan atau system kalender yang
dimaksud untuk mengenal perputaran waktu
dan musim berguna utuk menentukan saat yang tepat untuk bercocok tanam,
perdagangan,dan sebagainya. [2]
Kedudukan
bangsa sumeria sangat strategis untuk perdagangan, karena terletak antara laut
tengah dan lembah sungai Shindu yang telah ramai hubungan dagangya. Oleh karena
itu, didaerah sumeria ditemukan barang-barang yang dihasikan dari lembah sungai
shindu dan sebaliknya barang-barang dari Mesopotamia juga ditemukan daerah
lembah sungai Shidu.
Masyarakat
Mesopotamia sudah bias membangun kota-kota dengan suatu perencanaan tata kota.
Kota-kota yang dibangun sudah teratur. Seperti peempatan bangunan rumah atau
gedung-gedung yang teratur rapih, jalan-jalan lurus dan lebar, serta dipinggir
jalan terdapat selokan- selokan air.
-
Perkembangan
sejumlah suku bangsa Mesopotamia kuno
1.
Bangsa Sumeria
Kedatangan bangsa sumeria di daerah Mesopotamia
menghadapi berbagai bentuk rintangan alam, tetapi berhasil mengatasinya.
Kemenangan ini diabadikan dicerita dewata(mitologi), saat dewa Marduk berhasil
membinasakan dewa Tiamat(dewa yang menguasai air)
Bangsa sumeria yang menepati daerah Mesopotamia mendirikan
sebuah kerajaan dengan pusat pmerinthannya terletak di kota Lagash dan
selanjutnya di kota Uruk (Ur).
Kekuasaan tertinggi
dipegang oleh seorang pendeta raja yang disebut Patesi. Pada tahun 2500SM
kerajaan Sumeria berhasil dikalahkan oleh raja Akkadia yang bernama raja
Sargon.
2.
Bangsa Akkadia
Bangsa Akkadia termasuk
rumpun bangsa Semit yang berasa dari daerah padang pasir. Mereka bergerak dari
daerah yang terletak disebelah Utara daerah Mesopotamia. Dibawah pemimpin
Saragon, bangsa Akkadia melakukan serangan serta berhasil menduduki daerah
meopotamia dengan mengalahkan kerajaan Sumeria.
Mereka mulai hidup
menetap didaerah Mesopotamia. Waaupun bangsa akkadia berhasil memenangkan
peperangan tersebut, tetapi mereka mengambil dan meniru kebudayaan bangsa
Sumeria. Bahkan mereka beritegrasi dengan penduduk yang ditaklukannya.
3.
Bangsa Babylonia
Lama
Bangsa amoria yang
termasuk umpun bangsa Semit yang menguasai kerajaan Babylonia Lama. Pada
mulanya meeka berkuasa didaerah Syria. Raja Hammurabi merupakan raja yang raja
yang terkenal, karena menyusun undang-undang yang kemudian dipahat di atas
tiang batu.
Namun, setelah raja
Hammurabi meninggal, kerajaan Babylonia Lama yang besar dan maju itu mulai
lemah akibat serangan dari bangsa Hittite, dari arah barat (1900SM)
serangan-serangan itu meruntuhkan kerajaan Babylonia Lama. [3]
[1]
Drs. I Wayan Badrika, M.Si, Sejarah, untuk SMA Kelas X, Jakarta, 2006, hlm.
132.
[2]
Ibid., hlm. 133
[3]
Ibid., hlm. 134
-
Perkembangan masyarakat Mesopotamia Kuno
Daerah
lembah sungai Eufrat dan Tigris lebih dikenal dengan sebutan daerah
Mesopotamia. Daerah itu sekarang terletak di daerah Irak. Mesopotamia berarti
daerah yang terletak diantara dua aliran sungai, yaitu sungai Eufrat dan sungai
Tigris.
Daerah-daerah
yang terletak disepanjang aliran sungai Eufrat dan Tigris itu merupakan
daerah-daerah yang subur. Diluar daerah subur itu terbentang daerah-daerah
gurun, antara lain Gurun Hamad dan Gurun Nafud. Disebelah Timur aliran sungai
tersebut pegunungan Elbrus dan pegunungan Kurdistan.
Daerah-daerah
disekitar daerah Mesopotamia didiami oleh bangsa-bangsa yang termasuk rumpun
bangsa Semit. Kehidupannya bersifat semi nomadik. Mereka hidup berternak dan
berdagang, namun setelah mendapat tanah-tanah yang subur, mereka mulai hidup
dari hasil pertanian. Daerah Mesopotamia memiliki potensi yang sangat besar
dalam dunia perdagangan. Para pedagang dapat melakukan aktifitas perdagangannya
melalui sungai Eufrat dan Tigris.
Kira-kira
tahun 3000 SM, daerah Mesopotamia didiami oleh bangsa Sumeria. Orang-orang
Mesopotamia lebih banyak tinggal pada kota-kota besar dan juga pada ibu kotanya
yang pertama Uruk (Ur). Kota-kota bangsa sumeria menyerupai kota-kota kuno di
India seperti Mohenjo Daro dan Harappa.
Pada
musim hujan, di Mesopotamia terjadi air bah dari kedua sungai itu. Air
menggenangi daerah-daerah disepanjang aliran sungai dan setelah surut
meninggalkan lapisan lumpur yang amat subur. Di daerah-daerah itulah masyarakat
hidup bercocok tanam.
Salah
satu masalah utama bagi kerajaan-kerajaan yang menguasai Mesopotamia adalah
bagaimana memanfaatkan banjir untuk pertanian. Caranya ialah membuat system
pengairan yang baik. Bendungan dibangun dan telaga buatan digali untuk
menyalurkan dan menyimpan air yang berlebihan dimasa banjir.[1]
Sejak
didiami oleh bangsa Sumeria, peradaban Mesopotamia telah memperlihatkan
keunggulan di ilmu pengetahuan dan teknologi. Keunggulan tersebut nampak dalam
bidang arsitektur, orang sumeria membangun kotanya menurut tata aturan kota
yang terancana. Bangunan umumnya terbuat dari batu bata dan tanah liat.
Setiapbangunan didirikan menurut model yang dinamakan ziggurat. Kemampuan
mengolah logam, mereka membuat cermin, tongkat-tongkat, kampak dan perlengkapan
senjata lainnya. Mereka juga sudah pandai membuat pakaian lenan, perkakas dari
tembikar dan tembaga serta perhiasan dari emas. Bidang ilmu pengetahuan
Ashurbanipal, pemimpin Assyria, membangun perpustakan tertua didunia, taman
gantung dibangun oleh bangsa Khaldea semasa kerajaan babylonia.
Orang-orang
sumeria sudah mengenal abjad yang berupa huruf paku . huruf-huruf paku itu
antara lain ditemukan pada sebuah prasasti yang berisi tentang hokum dan undang-undang
yang berlaku untuk mengatur kerajaan. Undang-undang dan peraturan-peraturan
hukum itu disebut dengan Undang-undang Hammurabi.
Orang-orang
sumeria juga sudah mengenal system penanggalan atau system kalender yang
dimaksud untuk mengenal perputaran waktu
dan musim berguna utuk menentukan saat yang tepat untuk bercocok tanam,
perdagangan,dan sebagainya. [2]
Kedudukan
bangsa sumeria sangat strategis untuk perdagangan, karena terletak antara laut
tengah dan lembah sungai Shindu yang telah ramai hubungan dagangya. Oleh karena
itu, didaerah sumeria ditemukan barang-barang yang dihasikan dari lembah sungai
shindu dan sebaliknya barang-barang dari Mesopotamia juga ditemukan daerah
lembah sungai Shidu.
Masyarakat
Mesopotamia sudah bias membangun kota-kota dengan suatu perencanaan tata kota.
Kota-kota yang dibangun sudah teratur. Seperti peempatan bangunan rumah atau
gedung-gedung yang teratur rapih, jalan-jalan lurus dan lebar, serta dipinggir
jalan terdapat selokan- selokan air.
-
Perkembangan
sejumlah suku bangsa Mesopotamia kuno
1.
Bangsa Sumeria
Kedatangan bangsa sumeria di daerah Mesopotamia
menghadapi berbagai bentuk rintangan alam, tetapi berhasil mengatasinya.
Kemenangan ini diabadikan dicerita dewata(mitologi), saat dewa Marduk berhasil
membinasakan dewa Tiamat(dewa yang menguasai air)
Bangsa sumeria yang menepati daerah Mesopotamia mendirikan
sebuah kerajaan dengan pusat pmerinthannya terletak di kota Lagash dan
selanjutnya di kota Uruk (Ur).
Kekuasaan tertinggi
dipegang oleh seorang pendeta raja yang disebut Patesi. Pada tahun 2500SM
kerajaan Sumeria berhasil dikalahkan oleh raja Akkadia yang bernama raja
Sargon.
2.
Bangsa Akkadia
Bangsa Akkadia termasuk
rumpun bangsa Semit yang berasa dari daerah padang pasir. Mereka bergerak dari
daerah yang terletak disebelah Utara daerah Mesopotamia. Dibawah pemimpin
Saragon, bangsa Akkadia melakukan serangan serta berhasil menduduki daerah
meopotamia dengan mengalahkan kerajaan Sumeria.
Mereka mulai hidup
menetap didaerah Mesopotamia. Waaupun bangsa akkadia berhasil memenangkan
peperangan tersebut, tetapi mereka mengambil dan meniru kebudayaan bangsa
Sumeria. Bahkan mereka beritegrasi dengan penduduk yang ditaklukannya.
3.
Bangsa Babylonia
Lama
Bangsa amoria yang
termasuk umpun bangsa Semit yang menguasai kerajaan Babylonia Lama. Pada
mulanya meeka berkuasa didaerah Syria. Raja Hammurabi merupakan raja yang raja
yang terkenal, karena menyusun undang-undang yang kemudian dipahat di atas
tiang batu.
Namun, setelah raja
Hammurabi meninggal, kerajaan Babylonia Lama yang besar dan maju itu mulai
lemah akibat serangan dari bangsa Hittite, dari arah barat (1900SM)
serangan-serangan itu meruntuhkan kerajaan Babylonia Lama. [3]
Komentar
Posting Komentar