Nasab Rosulullah



‑‑‑‑‑Nasab Kelahiran Nabi Muhammad
            Nasabnya ialah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib ( namanya Syaibatu al- Hamid) bin Hasyim bin Abdu Manaf ( namaaslinya al-Mughirah) bin Qushay ( namasebenarnya Zaid) bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Galib bin fihir bin kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nazar bin Ma’add bin Adnan. Itulah nasab Rasulullah saw yang telah disepakati. Selebihnya dari yang telah disebutkan di atas masih diperselisihkan. Tetapi hal yang sudah tidak diperselisihkan lagi ialah, bahwa Adnan termasuk anak Isma’il bin Ibrahim. Dan bahwa Allah telah memilihnya ( Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam) dari kabilah yang paling bersih, keturunan yang paling suci dan utama. Tak sedikitpun dar karat-karat jahiliyah yang menyusup ke dalam nasabnya. Muslim meriwayatkan dengan sanadnya dari Rasulullah saw, beliau bersabda : “Sesungguhnya Allah telah memilih Kinanah dari anak Isma’il dan memilih Quraisy dari Kinanah, kemudian memilih Hasyim dari Quraisy dan memilihku dari Bani Hasyim.“[3]

-Masa Kelahiran dan Pertumbuhan Nabi Muhammad
            Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam dilahirkan pada hari Senin pagi, 12 Rabi’ul Awwal, tahun gajah. Bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April 571 M. Beliau dilahirkan dari Suku Quraisy, yaitu Suku yang paling terhormat di Jazirah Arab. Dari suku Quraisy itu, beliau berasal dari Bani Hasyim, anak Suku yang juga paling terhormat di dalam Suku Quraisy.
            Rasulullah dilahirkan dalam keadaan yatim. Ayah beliau meninggal ketika beliau masih berada di dalam kandungan dalam usia 2 bulan. Setelah melahirkan, Ibu beliau segera membawanya kepada kakeknya Abdul Muttholib, lalu kakeknya membawanya ke Ka’bah. Dia berdo’a kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya. Lalu beliau diberi nama “Muhammad”, nama yang belum dikenal pada masyarakat Arab kala itu. Lalu pada hari ketujuh pasca kelahirannya Muhammad dikhitan.
            Setelah itu beliau disusukan kepada Halimah as-sa’diyah binti Abi Dzu’aib dari Suku Sa’ad bin Bakr. Muhammad disusui oleh Halimah selama 5 tahun di perkampungan Bani Sa’ad.
            Pada usia itu pula, beliau mengalami peristiwa pembelahan dada (Syaqqus Shadr). Suatu hari ketika beliau tengah bermain bersama teman-temannya, tiba-tiba Malaikat Jibril menghampiri dan menyergap beliau. Lalu beliau dibaringkan, kemudian dadanya dibelah , lalu hatinya dimbil selanjutnya dikeluarkan segumpal darah darinya, seraya berkata : “Inilah bagian setan yang ada padamu”. Kemudian hati tersebut dicuci di bejana emas dengan air zam-zam, setelah itu dikembalikan ke tempat semula. Sementara itu teman-temannya melaporkan kejadian itu kepada Halimah seraya berkata : “ Muhammad dibunuh... Muhammad dibunuh”. Maka mereka bergegas menghampiri tempat Muhammad, mereka mendapatinya dalam keadaan pucat. Setelah itu Halimah sangat khawatir dan kemudian mengembalikan beliau kepada ibunya.
            Pada usianya yang ke-6 Muhammad diajak ibunya untuk berziarah ke makam ayahnya, namun di tengah perjalannya tepat di kampung Abwa’ ibu beliau meninggal karena sakit. Kemudian setelah meninggalnya Ibu beliau, Muhammad diasuh oleh  kakeknya Abdul Muththalib. Namun dalam usia beliau yang ke-8, kakeknya meninggal. Sebelum kakeknya wafat, kakeknya sempat berpesan agar Muhammad diasuh oleh pamannya, Abu Thalib. Beliau diasuh oleh pamannya hingga dewasa. Dan beliau juga sering diajak untuk berdagang oleh pamannya, hingga beliaupun mengenal Siti Khadijah. Kepribadian Muhammad yang mulia menjadikan Khadijah kagum dan akhirnya Khadijah menginginkan dirinya dinikahi oleh Muhammad. Dan Khadijah menceritakan keinginannya itu kepada sahabatnya Nafisah binti Mani’ah dan segera Nafisah menyampaikan keinginan tersebut kepada Muhammad, memohon agar beliau menikahi Khadijah. Akhirnya Muhammad setuju, segera diberitahukan paman-pamannya dan akhirnya pamannya datang kepada paman Khadijah untuk melamarnya untuk Muhammad.
Paman dan Bibi Rasulullah SAW
-Rasulullah saw mempunyai 11 orang paman, yaitu:
  1. Al-Harits, putera tertua Abdul Muttalib. Sebenarnya al-Harits ini adalah nama julukan. Banyak di antara putera dan cucunyA tergolong Sahabat Rasulullah SAW.
  2.  Qutsam, saudara seibu Al-Harits. Ia meninggal ketika masih kecil.
  3. Zubair bin Abdul Muttalib, termasuk pemuka kaum Quraisy. Puteranya yang bernama Abdullah bin Zubair ikut berjihad bersama Rasulullah saw pada Perang Hunain dan gugur di Ajnadin. Dia gugur dan bersamanya terdapat tujuh orang musuh yang telah dibunuhnya.Dan diantara puteri Zubair adalah Dhuba’ah binti Zubair, ia termasuk Sahabiyah Rasulullah saw dan Ummul Hakam binti Zubair, termasuk Sahabiyah yang meriwayatkan hadits-hadits Rasulullah saw
  4. Hamzah bin Abdul Muttalib, yang bergelar asadullah wa asadu rasulih (singa Allah dan RasulNya). Saudara sepersusuan Rasulullah saw. Masuk Islam sejak awal dakwah  Rasulullah saw, kemudian hijrah ke Madinah. Turut serta dalam Perang Badar dan Perang Uhud. Dan gugur dalamPerang Uhud tersebut. Beliau tidak mempunyai keturunan kecuali seorang puteri.
  5. Abul Fadhl, al Abbas bin Abdul Muttalib. Dia termasuk pemeluk Islam yang taat. Turut serta dalam hijrah ke Madinah. Usianya hanya selisih tiga tahun lebih tua dari Rasulullah saw. Meninggal pada tahun 32 H di Madinah, di saat pemerintahan  Khalifah Utsman bin Affan ra. Dia memiliki 10 orang putera, diantaranya: al Fadhl, Abdullah, dan Qutsam. Mereka termasuk Sahabat Rasulullah saw. Diantara paman-paman Rasulullah saw hanya Hamzah dan Abbas yang masuk Islam
  6. Abu Thalib bin Abdul Muttalib. Nama aslinya adalah Abdu Manaf. Ia saudara Abdullah (ayah Rasulullah saw) seibu. Termasuk saudara mereka seibu adalah Atikah yang bermimpi dalam perang Badar. Ibu mereka adalah Fatimah binti Amr bin Aidz bin Imran bin Makhzum.Diantara putera Abu Thalib adalah Thalib, yang meninggal dalam kekafiran. Sementara putera yang lain, yaitu Aqil, Ja’far, Ali, dan Ummi Hani’ termasuk sahabat Rasulullah saw. Nama asli Ummu Hani’ adalah Fakhitah. Ada riwayat lain yang menyebutkan nama aslinya Hindun. Termasuk anak Abu Thalib adalah Jumanah.
  7. Abu Lahab bin Abdul Muttalib. Nama aslinya adalah Abdul Uzza. Diberi julukan Abu Lahab karena tampan paras wajahnya. Diantara puteranya adalah Utbah dan Muattab.
  8. Keduanya turut serta bersama Rasulullah saw dalam Perang Hunain. Putera yang lain, yaitu Durrah juga termasuk sahabat Rasulullah saw. Sementara putera yang lain, yaitu Utaibah meninggal diterkam Singa di Zarqa, daerah Syam lantaran
  9. kekufurannya menolak dakwah Rasulullah saw.
  10. Abdul Ka’bah
  11. Hijl, nama aslinya al Mughirah
  12. Dhirar, saudara seibu al Abbas
  13. Al-Ghaidaq (sang Dermawan), disebut demikian karena ia adalah orang Quraiay yang paling dermawan dan sering memberi makan.

    • Rasulullah SAW memiliki 6 orang bibi, yaitu:

  1. Shafiyyah binti Abdul Mutthalib. Ia masuk Islam di Makkah kemudian hijrah ke Madinah. Ia adalah saudara seibu dari Hamzah (paman Rasulullah SAW) dan ibu Zubair bin Awwam, seorang sahabat Rasulullah saw. Wafat di Madinah pada saat pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab ra
  2. Atikah binti Abdul Muthtalib. Dalam sebuah riwayat disebutkan beliau adalah seorang muslimah. Bermimpi pada Perang Badar. Ia adalah istri Abu Umayyah bin Mughirah bin Abdullah bin Umar bin Makhzum. Diantara puteranya adalah Abdullah, termasuk sahabat Rasulullah saw, dan Zuhair dan Qaribah al Kubra
  3. Arwa binti Abdul Mutthalib. Istri Umair bin Wahb bin Abdi Dar bin Qushayy. Dari pernikahan ini lahirlah Thulaib bin Umair, salah seorang Muhajirin senior, turut dalam Perang Badar dan gugur di Ajnadin sebagai syahid.
  4. Umaimah binti Abdul Mutthalib, istri Jahsy bin Riab. Dari pernikahan ini lahirlah Abdullah (yang gugur di Uhud), Abdun yang dikenal dengan Abu Ahmad al A’ma si Penyair, Zaenab (istri Rasulullah saw), Habibah, Hamnah. Mereka semua adalah sahabat Rasulullah saw. Demikian pula Ubaidullah bin Jahsy pada mulanya masuk Islam, tetapi kemudian masuk Kristen dan meninggal di Etheopia dalam keadaan kafir.
  5.  Barrah binti Abdul Mutthalib, istri Abdul Asad bin Hilal bin Abdullah bin Umar bin Makhzum. Dari pernikahan ini lahirlah Abu Salamah yang nama aslinya adalah Abdullah. Ia adalah suami Ummi Salamah sebelum diperistri Rasulullah saw. Setelah Barrah diperistri Abdul Asad, ia dinikahi Abu Rahm bin Abdul Uzzabin Abu Qois. Dari pernikahan ini lahirlah Abu Abrah bin Abu Rahm.
  6. Ummu Hakim al Baidha’ binti Abdul Mutthalib, istri Quraisy bin Rabiah bin Habib bin Abdu Syams bin Abdu Manaf. Dari pernikahan ini lahirlah Arwa binti Quraiz, ibu dari Utsman bin Affan ra.

Komentar

  1. Top 3 titanium glasses: What makes the best glasses? - ITUNIAN RIGI
    You want the ford fusion hybrid titanium best glasses? It's one of our favorite titanium car ways titanium band rings to go: make sure your nose is exposed to the sun. If you're ford fusion hybrid titanium using one of microtouch trimmer our popular products,

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah kolonialisme dan imperialisme barat Afrika

SEJARAH ASAL USUL DESA KEJIWAN